Washfa Fadilla

Minggu pagi yang selalu begitu tiba-tiba ada banyak nama orang di gantung di pinggir jalan salah satu dari nama itu saudara, yang mana semua suasana disana sangat mengcekang, takut, gelisah, panik, dan malah aku berfikir ini bukan pernikahan tapi ini semua seperti perang negara, orang selalu mementingkan gengsi aneh padahal semua ini hanya duniawi kenapa seserius itu jalankan dengan sabar riang dan bahagia saja padahal tidak usah cemas semua udah ada aturan alam

Begitu rumit takdirnya  sampai binggung harus loncat ke jurang mana lagi katanya proses itu abu - abu jadi kelam aja sampai dimana jurang ada yang betul gelap karna begitu dalam secepat apapun cahaya susah masuk meski pamit coba bikin kopi aku ingin tidur dengan mata terbuka

Malam ini di bawah ancaman dingin Banyak orang yang mencari Sudah hilang arti simbol Tapi aku santai dengan kopi Malam ini di bawah gemericik Banyak orang galau Sudah hilang arti simbol Tapi aku tak peduli Malam ini pintu tertutup Banyak orang mengintip Sudah hilang arti simbol Gaada artinya sembunyi Malam ini aku ingin  Tidur sajalah  

handphone berdering kriingg kriingg kebahagiaan saat ini intip jendela cahayanya menusuk mata ini silau dan menendang selimut tanpa rasa takut  jalannya di tempuh  bertahun tahun kesadaran tiba aku hidup hari ini bukan apa tentang esok selayaknya pohon harus tetap akan tumbuh gugur setelah membuahi  banyak penikmatnya kembali ke tanah dan kembali  di sempurnakan dengan tidak kesempurnaan

jika aku kayak raya dekat dengan berbagi belum tentu juga untuk hatinya tetapi aku akan kayak raya dengan sederhana tanpa sungkan bagi kederhanaan karna itu harta bernilai tinggi orang miskin akan halnya anjing bersandar dalam tidurku hal biasa ketika dia tau aku sedang lapar telor dadar dan teh manis aku ingin makan itu malam ini di atas meja kerjaku

aku tak ingin jadi sejarah apa yang aku buat abadilah dengan mereka yang butuh tak peduli dengan nilai karna semua ini bukan untuk lomba piala itu kosong hirup lah baunya pasti ketauan maksud itu jangan mencoba sedang flu itu sama dengan piala coba lihat dengan damai jangan dengan kebencian tetapi sudahlah mungkin sama saja denganku jalan dengan zig - zag

mawar hitam fiksi tapi ada mana - dimana mungkin simbol mungkin ibarat mungkin juga mungkin ga takut emang ya emang gausah takut kalau percaya adanya berenang saja ke laut selatan untuk cek ombak

hahaha kotak itu jadi guyon lagi - lagi drama tak lepas semua tentang paradox dengan perspektif sama membuat takdir terimalah aneh! bekal itu jangan buat mubazir nanti tuhan rindu

mencerai - berai dengan lerai marah - marah dengan larah emosi dengan sunyi bicara tidak dengan iya bicara iya dengan tidak damai dengan hati

Mondar - mandir layak oplet bau mulut kalian dengan janji akurat dengan kelingking lihat anak anda kalau punya belajar lah dan bayar spp agar mengerti alfabet agar mengerti angka agar mengerti attitude agar anda tidak terpagar  sudah tau keropos bukan di ganti malah di biarkan lebur asu

Sampai kapan gunung di ubun anda ini meledak - ledak ? akankah semua ini dapat membuat kursi anda menjadi  kursi roda atau kursi goyang ? memperebutkannya  dengan panas di mix segelas minyak tanah akan  membuat jalan yang panjang di balik drama yang maha, noleh dikit akan indahnya air terjun payung di hembus angin burung yang terbang lalu hinggap di pepohohan hijau kedamaian

 Gila lu ah, warna aja jadi masalah mungkin kapan jadi jalan. jangankan yang maha dengan diri lu sendiri lu gakenal. punya tangan ? punya mulut ? punya kepala ? oh iya tegur sapa kan awam hitam putih itu  harta yang maha, keadilan itu penting teruntuk yang tak awam