Janjian dengan matahari


Jika kau mengganggap apa yang aku tulis sekarang ini nyata itu mustahil karna aku sedang ingin 
menggarang bebas tentang apa saja yang tangan aku ingin ketikan, yang gapenting kamu tau sih aku

sering bangun siang karna aku tidur terlanjur malam terus, dimana ada hari matahari pagi mencariku “katanya kemana saja ko jarang keliatan sih ? padahal aku ingin ngobrol banyak” aku tau itu karna dia menyimpan surat di pinggir jalan tepatnya di depan rumahku jadi aku tau, terus aku balas lagi dengan rasa rindu juga “ohiya? Yaudah aku tunggu besok pagi aja ya dekat tukang photo copy?” sorenya aku jalan-jalan menggunakan delman untuk mencari tau seberapa kuat kuda menopang berat di punggungnya, tapi aku merasa kasihan pada kuda itu karna dia di paksa buta oleh pemiliknya dengan cara menutupi mukanya dengan topeng seperti wayang padahalkan kuda itu tidak ingin menjadi super hero ya? Atau jangan-jangan ingin? Yang aku binggung gimana nih cara berkomunikasinya dengan kuda itu karna aku tidak paham dengan apa yang ia katakan padahal aku penasaran dengan kebenaran itu aku nanya kasirnya dia tidak mengetahuinya jadi misteri mungkin semua ini tapi sudahlah semua itukan cuman kehidupan aku juga sudah berbisik pada kuda itu untuk nikmati saja hidupmu da dan kuda itu tidak menjawab
sesampainya di lembang aku turun dari delman itu dan lanjut lagi lari agar apa? Agar cape jadi aku bisa tidur lebih awal untuk metepati janjiku kepada matahari pagi, sesampainya di daerah dago aku merasa kantuk jadi sudahlah aku memilih naik angkutan umum saja lagian sudah jam 22.00 juga tak terasa ya hari ini mungkin karna bangunku terlalu siang dan tidurku kemarin terlalu malam, sesampainya di rumah aku memutuskan untuk mandi dulu dengan air yang hangat supaya tidak terserang demam maka dari ini tidurku bisa jauh lebih nyenyak, sepulang dari kamar mandi aku masuk kamarku untuk mengganti seragam tidur yang dari tadi awalnya telanjang bulat, dan dengan cara manusia yang sering di lakukan akupun sama merebahkan seluruh jiwa raga kami untuk beristrahat dan  sialnya aku terbangun di siang hari lagi dengan rasa yang gundah siang itu aku lari kedepan halaman untuk memastikan dan sesuai dengan apa yang aku pikirkan dia menulis surat lagi ketika aku buka isi dari surat itu “PHP SIA MAH”. Maafkan aku ya :(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRIORITAS - LOYALITAS - TOTALITAS

MUNIR SAID THALIB